Minggu, 07 Juni 2009

SMPN 1 Sidomulyo Terapkan Pakem Gembrot

UNTUK menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terampil dan inovatif, pihak SMPN 1 Sidomulyo, Lampung Selatan menerapkan pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, dan berbobot atau lebih dikenal dengan Pakem Gembrot.

Kepala SMPN 1 Sidomulyo, Puspo Binatmo mengatakan Pakem Gembrot merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa saling komunikasi dalam segala bidang mata pelajaran dan mengajarkan siswa dalam mengasah kemandirian untuk memaparkan ide dan pendapat masing-masing.

Sistem pembelajaran yang inovatif ini bekerja sama dengan UNICEF dan juga pemerintah. Menurut dia, Pakem Gembrot ini sudah diterapkan sejak enam bulan lalu dan masih berjalan sampai sekarang. Dia berharap sistem pembelajaran ini bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, yang selama ini hanya berjalan satu arah, sekarang lebih dialogis.

Dengan adanya Pakem Gembrot di sekolah, suasana di kelas tidak lagi mencekam, dan hubungan yang harmonis juga terjalin antara siswa dan guru.

"Siswa lebih semangat mengikuti kegiatan belajar disebabkan model pembelajaran yang diterapkan sangat inovatif," kata dia.

Beliau juga menambahkan akan terus menerapkan Pakem Gembrot di sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi siswa-siswi.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas, pihaknya juga selalu mengirimkan guru-guru SMPN 1 Sidomulyo untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan UNICEF. Dia juga berharap sistem pembelajaran ini diminati siswa dan dapat meningkatkan prestasi baik akademik maupun nonakademik di sekolah mereka.

Sementara itu, Fasilitator UNICEF yang juga salah seorang guru SMPN 1 Sidomulyo, Astinah, mengatakan dia sangat menyukai sistem pembelajaran Pakem Gembrot karena menekankan pembelajarannya yang lebih atraktif dan inovatif. Pakem Gembrot memiliki lima model pembelajaran di antaranya stat, yaitu model pembelajaran ceramah dengan penelitian, round table merupakan model belajar berputar.

Investigasi, yaitu model pembelajaran untuk menentukan peryataan yang benar dan yang salah, dan think faster merupakan model observasi. "Sedangkan model pembelajaran yang paling diminati adalah jigsaw yang merupakan model pembagian kelompok dengan 5--6 orang di dalamnya," ujarnya.

Menurut dia, para guru yang sudah pernah mengikuti pelatihan Pakem Gembrot itu, pada 27 Mei nanti kembali dikirimkan untuk mengikuti Pakem III. Merupakan kelanjutan Pakem II. Pelatihan itu akan dilaksanakan sampai Pakem VII. Dia berharap semua pihak, baik siswa maupun tenaga pengajar bisa menjalankan Pakem Gembrot dengan penuh kedisiplinan dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Selain guru, ternyata siswa juga merasakan keunggulan sistem ini, di antaranya Tetuko dan Izmi, siswa SMPN 1 Sidomulyo. Menurut Tetuko, sistem itu meningkatkan kreativitas siswa dalam mengembangkan ide dan menambah kemandirian.

6 komentar:

  1. salam kenal untuk master bloger asal kalianda

    BalasHapus
  2. Firda novi lestari27 April, 2010

    Q AnX SMPN 1 SDM,
    klz 7g bntr gy klz 2,
    gag tw 2 apP,

    BalasHapus
  3. 7g d wkili firda n.l.27 April, 2010

    Q n' tmn" klZ 7G,
    Ucpkn trimz,
    smpn 1 sdm top abieZ,

    BalasHapus
  4. Askum lam kenal semua, q mantan siswa lulusan thun 2003

    BalasHapus